Langkah Tepat Mengobati Gendang Telinga yang Pecah

Gendang telinga merupakan bagian terpenting dari telinga, karena melalui gendang telinga kita bisa mendengar suara apapun yang ada disekeliling kita. Gendang telinga sendiri adalah selaput tipis yang memisahkan bagian luar telinga dan bagian tengah telinga. Gendang telinga atau yang disebut juga membran timpani, akan bergetar ketika terkena gelombang suara. Getaran tersebut kemudian dikirim ke telinga bagian tengah dan dalam untuk kemudian diteruskan ke otak. Gendang telinga juga berfungsi melindungi telinga bagian tengah dari bakteri, cairan, atau benda asing yang hendak masuk.

Terus bagaimana jika ada masalah dengan gendang telinga kita? Misalnya pecah , atau robek? Otomatis akan mempengaruhi pendengaran kita, dan bahkan menyebabkan telinga menjadi tidak bisa mendengar atau tuli.

Cara Mengobati Gendang Telinga Pecah
Ilustrasi gendang telinga pecah

Penyebabnya Pecahnya Gendang Telinga

Kita sering kali menganggap remeh hal yang satu ini, karena tidak memperhatikan hal-hal yang penting, sehingga menyebabkan gendang telinga kita rusak. Karena gendang telinga ini tipis, sering sekali terjadi kerusakan, seperti robek atau pecah. Penyebabnya bisa karena beberapa hal berikut ini:

Infeksi

Penyebab umum gendang telinga pecah adalah karena infeksi telinga, terutama pada anak-anak. Infeksi telinga membuat cairan menumpuk di belakang gendang telinga. Akibatnya tumpukan cairan di telinga tengah akan meningkatkan tekanan di dalam telinga tengah, gendang telinga terdorong ke telinga luar, hingga bisa menyebabkan robekan. Kondisi ini dikenal sebagai gendang telinga pecah.

Cidera

Gendang telinga pecah juga bisa terjadi jika sisi kepala terbentur keras hingga terjadi retakan tulang tengkorak, tidak hati-hati membersihkan telinga dengan cotton buds, atau karena benda kecil masuk ke dalam telinga. Mendengarkan suara yang sangat keras (ledakan atau tembakan) juga bisa membahayakan gendang telinga, meskipun hal ini jarang terjadi.

Perubahan tekanan

Ketika tekanan udara di telinga bagian tengah dan lingkungan tidak seimbang, hal tersebut akan membuat gendang telinga tertekan. Hal ini biasa disebut sebagai barotrauma. Barotrauma bisa mengakibatkan gendang telinga menjadi pecah, jika tekanan yang dihasilkan sangatlah berat. Barotrauma dapat terjadi ketika seseorang menyelam, mengemudi di dataran tinggi, atau naik pesawat terbang.

Pengobatan Gendang Telinga Pecah

Anda tidak perlu panik, sebenarnya gendang telinga yang pecah dapat sembuh dengan sendirinya, alias tanpa memerlukan pengobatan dalam beberapa minggu. Namun jika gendang telinga yang pecah masih tidak sembuh, lebih baik anda mengikuti resep dari dokter ini.

Antibiotik

Antibiotik dalam bentuk pil atau obat tetes yang diberikan berfungsi untuk membersihkan infeksi dan melindungi telinga dari infeksi baru akibat terpaparnya telinga tengah dari robekan gendang telinga. Itu jika gendang telinga pecah memang disebabkan oleh infeksi.

Ditambal

Jika tidak tertutup dengan sendirinya, dokter spesialis THT bisa menambal gendang telinga. Caranya dengan mengoleskan bahan kimia ditepi robekan untuk merangsang pertumbuhan selaput baru dan menutup robekan gendang telinga dengan tambalan. Prosedur ini kemungkinan perlu diulang lebih dari sekali hingga lubang tertutup dengan sempurna.

Operasi

Jika tambalan tidak berhasil, jalan keluar terakhir adalah dengan melakukan operasi timpanoplasti. Dalam operasi ini, dokter bedah akan mencangkok sedikit kulit dari tubuh pasien untuk menutup lubang di gendang telinga. Setelah prosedur bedah selesai dilakukan, pasien bisa pulang ke rumah di hari yang sama, kecuali ada sebab lain yang membuat pasien harus menjalani rawat inap

Jika telinga Anda terasa sakit, jangan ragu untuk mendatangi dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan) untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hindari pemakaian benda asing yang sering masuk ke telinga anda seperti pemakaian cutton bud, dan pemakaian headset dengan suara yang nyaring.

SHARE

Adela

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment